Senin, 17 Februari 2014

KMPB: PERLU MELINDUNGI BUDAYA PAPUA, DARI ARUS GLOBALISASI

Foto Tabloid Jubi
Jayapura, SUARA INDEPENDEN –Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Majelis Rakyat Papua (MRP), dan Dewan Adat Papua (DAP) harus melindungi budaya Papua dari ancaman globalisasi.” 

Demikian pernyataan Kordinator umum Koalisi Mahasiswa Papua Bangkit (KMPB), Mully Wetipo, kepada suaraindependen, Via-Handphone, Senin, (17/2). 

Melalu pesan singkat, Mully, mengatakan, jangan biarkan budaya Papua terbawah arus, akibat dari budaya kaum pendatang di Papua. Namuan perlu di angkat dan di lindungi. Sebab “ inilah jati diri orang Papua.”Pungkasnya.

Lanjutnya, Media penyalur aspirasi rakyat Papua jangan sepelehkan persoalan ini, sebab itu soal harga diri orang asli Papua, namun perlu melindungi dan memagari.

Selain itu, Kata dia, Saat siang tadi kami menggelar aksi, kami sangat kesal atas tindakan Kepolisian yang menghalangi kami saat aksi, dan tidak menghargai budaya kami sebagai orang Papua, “Ujarnya.

Pada hal, kami Mahasiswa murni yang menggelar aksi Budaya Papua ini, tetapi tindakan aparat tidak professional dalam menjalankan tugasnya.

Menurut, Mully, Walaupun pihak aparat halangi kami, “Kami akan terus memperjuankan hingga budaya Papua dapat dimasukan salam Perda oleh Pemerintah Provinsi Papua, “Pungkasnya.

“Jika tidak menyikapi tuntukan kami, kami siap boikot Pemilihan Presiden. “Ujarnya.

Kami harap segera terima tuntutan kami, agar budaya Papua tetap hidup bersama orang dari generasi-ke generasi yang akan datang nanti, “Harapnya. (SI)



Jackson Ikomouw

Tidak ada komentar: