Senin, 27 Oktober 2014

DEMI KEKOMPAKAN DAN KEBERSAMAAN, MAHASISWA PAPUA DI JAWA BARAT GELAR MAKRAB

Ratusan Mahasiswa Papua yang studi di Kota Bandung,
Cimahi, dan Sumedang, Jawa Barat. Usai menggelar
Malam Keakraban di Villa Taman Firdaus Lembang
Bandung Barang. (FOTO/Doc)
Bandung,  –Pada, Sabtu, (25/10/14) Mahasiswa asal Papua yang studi di wilayah Bandung, Cimahi, dan Sumendang Jawa Barat, menggelar malam keakraban (MAKRAB) di hari yang bertepatan dengan hari perabadan orang asli Papua. Usai malam keakaraban, Ketua Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua (IMASEPA), Jack Yabilak Peyon ajak semua mahasiswa Papua menjaga kekompakan dan kebersamaan yang solid.

Demikian kata, Ketua Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua (IMASEPA), Jack Yabilak Peyon, ketika diminta keterangan oleh wartawan suaraindependen, di Villa Taman Firdaus, Lembang Bandung Barat, Minggu, (26/10). Pagi kemarin.

Hal yang menarik dalam pelaksaan MABA, adalah mereka berasal dari latar belakang daerah di Papua yang berbeda-beda, juga dari kampus yang berbeda-beda bisa saling mengenal, “Kata Mahasiswa ITENAS itu.

“Kami mahasiswa asal dari Sorong sampai Merauke adalah Satu, Papua, “Ujarnya.

Menurut Peyon, “Ini langkah awal, untuk memulai program kejar kami badan pengurus IMASEPA periode 2014-2016, “Tutur Ketua IMASEPA.
Lanjutnya, Untuk kedepan, banyak program kerja akan kami laksanakan untuk menjaling hubungan kekerabatan dan kebersamaan mahasiswa sebagai pemimpin di Papua pada masa yang mendatang.

Dari tempat yang sama, Ketua panitia malam keakraban Yeskiel Hilapok, mengatakan, Kami melaksanakan Malam keakraban ini dalam kondisi keterbatasan, baik disisi dana juga.
Menurutnya, Tapi syukur, lanjutnya,  kami Panitia Maba, sudah bekerja keras dengan semaksimal guna menyukseskan makrab hingga pengujung acara ini, "Pungkasnya.

Untuk kedepan, Kata Hilapok, “Saya berharap, adik-adik kami yang sudah mengikuti Makrab penting mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan IMASEPA yang nantinya akan diagendakan oleh Badan Pengurus.


Oleh karenanya, saya harap kami mahasiswa asal Papua di Kota studi Bandung, Cimahi, dan Sumedang tetap bersatu, demi membangun sumber daya manusia yang handal profesional pada masa yang akan datang. (Jackson Ikomouw)

Senin, 13 Oktober 2014

JUBIR AMP Kota Bandung : KRISIS KEMANUSIAAN DI PALESTINA SAMA DENGAN PAPUA

Weko, Jubir AMP Bandung.
“Pemerintah Indonesia jangan banyak berkoar soal kemanusiaan di Palestina, juga dukung Palestina Merdeka. Tapi, Indonesia harus memperhatikan nasib yang dihadapi rakyat Papua saat ini bahkan segera menjawab, tuntutan rakyat bangsa Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri.

Demikian kata, Juru Bicara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung, Senin, (13/1014). Saat konferensi Pers di asrama Kamasan 2, Bandung, Jawa Barat. Siang tadi.

Pemerintah Jokowi dan JK, dukung Palestina untuk menentukan nasib sendiri ialah langka yang baik untuk membebaskan rakyat Palestina dari ancaman Israel selama ini. Begitupun rakyat Papua.

Kami rakyat Papua barat, Kata Wenas, merasakan nasib sama seperti di Palestina. Kami rakyat Bangsa Papua tinggal bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia eksitensi orang Papua terancam punah sejak Papua dipaksa gabung dengan Pemerintah Indonesia.

“Jangan hanya karena mayoritas Islam mau dukung Palestina bebas dari perbudakan Israel. Tapi, harus lebih pentingkan kemanusiaan sebab rakyat Papua juga sedang hadapi nasib yang sama.

Terhitung dari sejak Papua masuk dalam Indonesia hingga sekarang Rakyat Papua terus korban. Indonesia harus sadar bawah, pada alinea Undang-undang sebagai dasar negara Indonesia telah menyatakan Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.

Oleh karenanya, Kata Wenas Kobogau, kami minta agar Pemerintah Indonesia memberikan penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa Papua. Harus perlu keterbukaan, kami juga mau menentukan nasib sendiri seperti bangsa lain di Dunia.


Jackson Ikomouw

Pemerintah Indonesia Buka Akses Wartawan Internasional di Papua

Jubir AMP KK Bandung, Wenas Kobogau. FOTO/Ikomouw
“Pemerintah Indonesia segera hentikan segala bentuk kekerasan terhadap wartawan nasional dan internasional di seluruh tanah Papua, juga segera membuka akses bagi wartawan internasional untuk meliput persoalan di tanah Papua. 

Demikian kata, Juru bicara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung, Wenas Kobogau, Senin, (13/10) disela-sela konferensi Pers di Asrama Papua, Jalan Cilaki 59, Bandung Jawa Barat. Siang tadi.

Kepada suaraagraria, Kobogau menyatakan, Kapolda Papua Irjen Pol. Yotje Mende, segera hentikan segala bentuk kekerasan terhadap wartawan dan rakyat di seluruh tanah Papua.

Selain itu, Ujar Wenas, Untuk selama ini, rakyat Papua terus ditindas oleh gabungan aparat Polri/TNI.

“Aktornya dibalik semua kekerasan di tanah Papua ialah gabungan aparat, “Ujar Wenas.

Sepertinya, Kata Wenas, Saat  Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mau gelar aksi, surat perijinan di tolak. Juga selalu di kambing hitam oleh gabungan aparat  Indonesia.

Selain itu, Kata Wenas, Pada Jumat (10/10/2014) kemarin,  Salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja, Martinus Manufandu (24) melakukan penikaman terhadap Fendy Rakmeni (23), wartawan Jaya Televisi, saat sedang meliput peristiwa kecelakaan lalu lintas di Daerah Entrop, Jayapura, Papua.

Namun. Lanjutnya, Pemerintah Indonesia segera membuka akses untuk wartawan asing datang liput di seluruh tanah Papua. Bahkan, kata wenas, Segera buka ruang demokrasi yang seluas-luasnya bagi rakyat Papua untuk menyampaikan aspirasi dimuka umum.

Sebab, Indonesia adalah negara demokrasi, dan harus demokrasi dijunjung juga di hargai, “Tegas Wenas .

Oleh sebab itu, kami dari Aliansi Mahasiswa Papua menuntut kepada pemerintah republik Indonesia untuk, Segera bebaskan Jurnalis Asal Perancis, Valentine Bourrat dan Thomas Dandois ditangkap pada 8 agustus di Lani Jaya pada pekan lalu tanpa syarat.


Jackson Ikomouw

Minta Pemerintah Indonesia Bebaskan Wartawan Asal Perancis, Aliansi Mahasiswa Papua Kota Bandung Gelar Aksi

Massa Aksi Aliansi Mahasiswa Papua. (FOTO:Ikomou)
Siang Tadi, Senin, (13/10/14). Puluhan massa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung menggelar demo damai di depan Gedung Sate, Bandung Jawa Barat.

Massa membentangkan sebuah spanduk yang ditulis, Bebaskan Jurnalis Asal Perancis, Valentine Bourrat dan Thomas Dandois, juga Berikan kebebasan bagi Jurnalis Asing di Papua Barat”.  Pantauan media ini, saat massa berjalan kaki menuju Gedung sate. Pukul 10.00 Wib.

Kordinator Aksi, Nikson Wenda, mengatakan “PAPUA ! massa mulai teriak “ Merdeka ! Merdeka !

Namun. Lanjutnya, Segera bebaskan wartawan asal Perancis yang ditangkap aparat Indonesia, dan segera membuka akses wartawan asing untuk datang liput persoalan di tanah Papua, “Kata Nikson disela-sela orasi.

“Pemerintah Indonesia harus sadar bawah, Indonesia ialah negara Demokrasi. Demokrasi jangan hanya terapkan di Jawa tetapi di Papua juga harus diterapkan, “Tegas Nikson.

Dari tempat yang sama, Nas Karoba, mengatakan, Kami dari mahasiswa Papua kembali turun jalan untuk menyapaikan persolan di tanah Papua. Kami minta Pemerintah Indonesia, Jangan menindas wartawan Internasional dan rakyat Papua.

Dari sejak Papua di klaim hingga saat ini,  kami selalu dibunuh oleh aparat militer Indonesia. Kami bukan binatang, kami punya hak hidup sama seperti orang lain, “Ujar Nas saat orasi.

Kemudian, Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Bandung, Risel Jigibalom, menyampaikan orasi dalam bahasa Inggiris. Ini kata Risel; “Indonesian government to stop violence against journalists and civil society in Papua. Indonesia should give the people of West Papua to self-determination, “Demikian orasi Risel.

Sementara itu, Juru bicara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung, Wenas Kobogau menyatakan, Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang Pemerintah Indonesia dijadikan boneka Kapitalis dan Imperialis.

Rakyat Indonesia saja masih ditindas oleh Militer Indonesia, apalagi rakyat Papua.

“Kami bukan ras Melayu, tapi kami ras melanesiam, “Tegas Kobogau.

Oleh karenya, “Kami minta kepada pemerintah Indoensia dan Kapolda Papua, Segera bebaskan Wartawan asal Perancis, yang ditangkapn pada pekan lalu. Selain itu, Kami minta Kepada Pemerintah Indonesia untuk berikan penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa Papua Bara.

Seusai massa menyapaikan tuntutanya, mereka kembali ke asrama papua di jalan cilaki 59.

Jackson Ikomouw

KRONOLOGIS AKSI TUTUTAN PEMBABASAN KE 2 JULNALIS ASIN ASAL NEGARA PRANCIS



Pagi jam 06,30 wpb, hasil pantau oleh kronolog kesetiap titik kumpul masa aksi sesuai yang isi dalam selebaran, semua titik kumpul masa aksi protes pembebasan kedua julnalis asin asal Negara prancil ini. Sebelum 70.00 wpb. semua titik tersebut dibrokade langsung oleh pihak aparat kepolisian dengan jumlah kekuatan yang begitu banyak. Antaranya;

Diwilayah perumnas 3 putraran taksi lengkap dengan alat brat, satu bua mobil panser milik brimob polda Papua, 2 dalmas truk milik kapolresta jayapura, 6 bua mobil avanza dengan warna berbeda-beda.

Wilayah expo 1 bua mobil pancer /mobil barak kuda milik brimob polda Papua, 2 bua mobil dalmas/ truk milik kapolresta jayapura, tamba mobil 3 avanza, motor-motor patroli dan semua polisi berjaga-jaga di sepanjang jalan terminal expo.

Wilayah Linkarang abepura, semua sten baik/ siaga didalam kantor polsek abepura.

Sama juga dikantor imingrasi tempat temo saja di kuasai oleh aparat kepolisian dengan mengunakan senjata lengkap, dikawal dengan 2 dalmas polisi milik kapolresta jayapura, tamba 1 bua mobil pancer, tamba 1 bua bus milik polda papua dan mobil sabara 1 bua. Parkir depan kantor imigrasi jayapura papua.

Jam 10.34 wpb. masa mulai datanggi dan duduki sepanjang pertokoan ditaman imby pusat kota jayapura papua, sambil kumpul masa untuk longmars dikantor imigrasi jayapura-Papua.

Jam 11.40,wpb. terjadi penankapan brutal terhadap masa yang berdiri-berdiri depan sepanjang pertokoan taman imby itu.

Mereka di tangkap tanpa Tanya, lalu massa juga tidak dilakukan orasi-orasi hanya berdiri saja langsung di tangkap. Semua jumlah masa aksi yang di tangkap brutal oleh pihak Polresta Jayapura, dan mereka yang ditangkap langsung bawa ke kapolresta jayapura.
Aksi Tuntut Bebaskan Dua Jurnalis Perancis, Polisi Tangkap 29 Anggota KNPB di Jayapura Wakil Ketua PNWP wilayah Hanim -Ha Tuan Eliaser Anggaiggom dan 16 aktivis KNPB numbay dan KNPB pusat ditangkap di taman imbi kota Jayapura.
Penagkapan terhadap wakil ketua Parlemen Nasional west Papua wilayah Hanim-Ha dan 16 aktivis KNPB pusat dan KNPB Numbay itu ditangkap Pada pukul 11. 40 WPB di taman imbi depan kantor kesenia porovinsi Papua.
Tuan Eliaser Anggainggom dan 16 aktivis KNPB sementara sedang ditahan di kantor polresta Kota Jayapura. nama-nama yang ditangkap antara lain :

1. Tuan ELIASER ANGGAINGGOM (WAKIL KETUA PNWP WILAYAH HANIM.HA)
2. AGUS KOSAY ( KETUA I KNPB PUSAT)
3. UCAK LOGO ( JUBIR NASIONAL knpb PUSAT )
4. REGINA WENDA ( SEKERTARIS KNPB NUMBAY )
5. YIMI BROWAY ( KETUA I KNPB NUMBAY )
6. MARTEN SUHUNIAP ( ANGGOTA KNPB)
7. RIBKA KOMBA ( BENDAHARA KNPB NUMBAY )
8. MARICE MAMBRASAR ( ANGGOTA KNPB NUMBAY )
9. LAZKAR SAMA ( Pelaksana tugas harisn Jubir Internasional )
10. ISAK SALAK ( ANGGOTA)
11. PETRUS PETEGE (ANGGOTA)
12. MANU MOHI (ANGGOTA )
13. DAVID WALILO ( ANGGOTA )
14. PALINA PAGAGE (ANGGOTA )
15 . TEREN SORABUT ( ANGGOTA )
16. WILEM WANDIK (ANGGOTA )
17. TINUS HELUKA ( ANGGOTA )
Mereka yang ditangkap sementara sedang ditahan di polresta kota jayapura. teruskan.
Port Numbay, 13 oktobr 2014

Susun oleh Kronolog KNPB pusat
Mecky Yeimo Cs