Oleh: Yunus Ekii Gobai *)
Ekii Gobai. (FOTO/Dok) |
Gedung
Gereja Khatolik di kampung Biomoma di kabarkan besar dan bisa menangpung ribuan
Umat. Gedung gereja itu dibangun dari hasil usaha umat Tuhan ditempat tersebut.
Untuk soal dana, pihak Pemerintah daerah ataupun lembaga-lembaga lain di daerah
Kabupaten Paniai tidak membantunya. Pembangunan fisik ini terwujud dengan pertolongan Tuhan serta kesatuan dan
persatuan Umat Tuhan, maka berhasil membangun gedung Gereja yang begitu besar. Pembangunan
gereja seakbar itu dibangun dalam waktu singkat, sehingga saat ini Umat Tuhan
lagi menanti peresmian dan surat keputusan resmi.
Memang, dalam perjuangan
untuk membangun paroki wedauma tidak segampang mukin namun melalu perjuangan
yang panjang, dan tidak ada orang yang di kawal untuk dibantunya, akan tetapi
umat atau jemat berusaha berkali-kali sehingga Gereja Khatolik St Maria
Imaculata Biamoma, dibagi menjadi empat kombas. Ke empat kombas yang masudkan adalah sebagai berikut: Kombas
Ayaigo, Kombas Biamoma, Kombas Dogiyo dan Kombas Wodeba,
Itu pun terlantar di
kampung wedauma oleh sebab itu mereka sendiri berusaha untuk segala tugas dan
tanggung jawab apapun, maka mereka mengkonsolidasi dalam lubuk hati, dalam
kognitif masing- masing individu dan mereka fokus satu tujuan dan satu visi
adalah, yakni “Berani berbuat dan berani bertanggung jawab”
Jika barang yang begitu
besar untuk menyelesaikan sebuah tujuan dan visi harus fokus, prioritas dan
berusaha melaksanakan dengan sesungunya dan sepenuh hati agar pekerjan apapun
dapat tercapai, sehingga wedauma dalam waktu dekat diberikan surat keputusan
resmi
“Satu kata atau satu
suara dalam lubuk hati individu masing-masing. Mengapa di daerah lain bias jadi
Paroki sedangkan kami kampug Wedauma tidak bisa jadi paroki ? melandaskan
perkataan ini sehingga mereka mendorong untuk bekerja dengan siprit atau
semangat guna mencapai tujuan.
Mengapa paroki wedauma
tanpa subsidi akhir-Nya bisa terjadi seperti itu ? karena wedauma ini mereka
memprioritaskan gotong royong dan kepercayaan diantar Umat Tuhan. Bahkan dalam
bidang pekerjaan apapun. Apalagi mereka pada momen ini bekerja keras untuk
mendirikan Paroki dan Gedung Gereja. Sebab Gereja adalah tempat untuk mengambil
ajaran-ajaran ke Tuhanan dan Keagamaan supaya hidup dalam kedamaian yang layak
bagi pencipta Allah.
Gereja yang di bangun
bahan-Nya yang di pakai adalah Semen, Kayu dan Tehel, akhir-Nya akan di bangun
Tenggah tembok, sedang kan papan-Nya yang di bangun adalah sponing, Namun bahan
yang mereka gunakan atau pakai untuk bangun gereja itu didorop dari Kabupaten
Nabire. Meman Umat Tuhan di kampong wedauma usaha-Nya sangat Dahasyat. Namun akhir-nya pembangunan gereja tersebut terselesai
dalam waktu singkat. Jika untuk pembangunan di bangun gereja ataupun rumah
biasa-Nya membutukan tukan dari luar, tetapi kampong Wedauma perdayaka tukan
yang ada dikampung tersebut.“Paroki wedauma mereka tidak butuhkan tukan dari
Nabire dan tempat lain-Nya, akan tetapi mereka sendiri yang jadi tungkan dalam
pembangunan ini.
Ternyata ada Kabupaten
Paniai argumen-nya probalitas Tukan-tukan betong dari Paniai tidak sama dengan
Nabire dan tempat lain-Nya, karena di lihat dari permintaan sisi biaya. Dalam
pembangunan gereja itu sudah berakhir. Untuk program kerja selanjut-Nya akan membangun
Aula, Asrama, Gedung Pastoral dan lain sebagainya.
Penulis adalah Mantan
Ketua Orang Muda Khatolik (OMK) Stasi Biamoma