Semuel Madai, saat memberikan keterangan. ( FOTO/Eki) |
Paniai, KAUM INDEPENDEN - Terhitung dari sejak pembongkaran markas besar Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) di Eduda, Paniai Papua. Pada, 14 December 2011 sampai saat ini, gabungan Militer Indonesia bersiaga dengan mengenakan peralatan lengkap di kota Enarotali, sehinggah warga merasa resah untuk melaksanakan aktivitas “Hal itu disampaikan oleh Semuel Madai, selasa, (21/1) Pagi tadi.
Kepada kaumindependen, Semuel Madai, mengatakan, situasi sekarang di Kabupaten Paniai sangat sulit untuk
beraktivitas dan bahkan untuk mencari mata pencarihan bagi warga Paniai, “Ujar
Semuel Madai.
Pada 7 Februari 2013 lalu, team dari Lembaga Study dan Advokasi Hak Asasi Manusia (ELSHAM) mendatangi kesini untuk memantau kondisi disekitaran Pusat Ibu Kota Kabupaten Paniai tepatnya di Enarotali. " hari itu juga aparat sedang melakukan razia handphone berisi lagu Papua dekat teminal sambil menodong senjata agar tidak menyimpan lagu-lagu dalam handphone mereka dan juga melarang menyanyikan lagu-lagu bahasa Papua. Persoalan ini team dari Elsam sendiri telah menyaksikan tindakan diskriminasi yang dilakukan aparat Militer itu,"jelas Semuel.
Selain itu, Kata Semuel, Aparat juga melarang warga mengenakan gelang, manik-manik, dan mahkota
tradisional. “Kamu tidak boleh memakai gelang,
manik-manik atau ikat kepala, dan atribut Papua merdeka yang lain. Kalau ada
yang coba-coba pakai, nanti kami tembak,” Ujar Samuel sambil meniru kata seorang Polisi itu.
Saya harap, Kata Semuel, segerah menarik semua aparat Militer dari Paniai Papua. Sebab, keberadaan mereka sedang menghancurkan budaya dan menakut nakuti warga, sehinggah susah untuk beraktivitas,”Harap Semuel yang sehari-hari sebagai juru parker di Enarotali. (Eki/Gobai)
Saya harap, Kata Semuel, segerah menarik semua aparat Militer dari Paniai Papua. Sebab, keberadaan mereka sedang menghancurkan budaya dan menakut nakuti warga, sehinggah susah untuk beraktivitas,”Harap Semuel yang sehari-hari sebagai juru parker di Enarotali. (Eki/Gobai)
Editor: Jackson Ikomou
Tidak ada komentar:
Posting Komentar