PADA
suatu minggu saya diajak teman untuk mencari sarang burung Pipit. Tepatnya di belakan
SMP Negeri Paniai Timur. Saat itu teman saya ada genggam sebuah parang pendek ditangannya. Kemudian kami berdua mulai
melangkah sambil berdiskusi…
“Nogeii….waee...Auwee kebooo gaa koukoo bedoo gekaa uminaa tougaii kaa, koudatoo auwaipage,”Kata Gobai
“Nogeii….waee...Auwee kebooo gaa koukoo bedoo gekaa uminaa tougaii kaa, koudatoo auwaipage,”Kata Gobai
"enaa
Nogeii koudatoo auwaii notee.
Ketika
saya mengatakan hal itu, saya berpikir…
adoo saya ini belum tau cari sarang burung
bahkan belum tahu taktik menangkap burung dalam saran….tra mukin sa dapat
sarang burung ? klau untuk Gobai tidak diragukan lagi, sebab Dia sudah pengalaman,.
Seusai
kami berdua tiba ditempat. Gobai
mengatakan, Itokoo Nogei akiki Miyouwegaa kouuu, anii amoutoogaa kouuu.
“Enaa
Nogeii,”Jawabku
Kemudian
kami dua bagi jalan masing-masing, sesuai dengan apa yang temana saya intruksikan
saya
mulai cari pelan-pelan sambil mélangkah…ketika memandang ke arah kanan..saya
mulai penasaran kerena tempat saya pandang alang-alangnya banyak/tebal namun
saya menuju arah itu..pass dilihat dari dekat ternyata sarang Burung Pipit.
Namun,
saya pelan-pelan lihat dalam sarang itu ternyata ada tiga butir telur, saya
sangat sangat gembira sambil waita..
“Yuu…Yu…Yu…Anii
bedoo Geka dogaaa.. Yuu…Yu…Yu…Anii bedoo Geka dogaaa..nogeiii..!
Ketika
teman saya dengar suara saya..Gobai mengatakan
…Koyaaa…Koyaooo
aee Bedoo gekaa edigaa douu…douuu ….Ogaa kooo beu kaa,”Katanya sambil menuju kea
rah saya..Kemudian Gobai Tanya, Napoo Magooo …?
Nogeii napoo widoo noo. Gobai, “ enakaa Touuu
kadounekaa..Touuu..Kadounekaa nooooo…..Lalu Kawan langsung lihat dalam sarang
itu….
Yosafat
bertanya, “Napootoo Motinee meee, bedoo maa yakinee ? Katika teman saya
bertanya demikian…saya pikir...tidak lama2 saya langsung jawab….
“Nogeii
aniikii bedoo too mugaii neee..!
Gobai;
enakaa itokoo ! Itatigaa wadiiii dodouuu Bedoo kauwipigai nooo
“Kaaaa
Nogeiii Itamaaa wade..wadee koudanitoo nayaikii … odigaa adoupage nooo.
Maka
kami berdua meninggal tempat sarang, lalu melangkah ke tempat lain…
Semau
maunya saya berniat untuk tangkap sendiri..
Namun
beberapa waktu kemudian saya balik lihat saran…pass mendekati saran itu Burung
pipit melarikan diri dari saran tersebut
“Sunggu…!
saya menyesal skalii…
Gobai:
“Ehhh Nogeii Bedoo kauwii negainoo kategaaa kodonoo yukumaa koo, itatigaa wadii
kategaa kodookoo…mee puyaa..yokakaa manaa nagage kouyaaa aeee
Ikomou:
“Kagiii nogeiiiii..ipaa nayaikaiii kagipaiii..makodoo kaa
Gobai;
“Nogeii, Pipaa keiike yagoo tumaa kagipaiiiii, itaatigaa wadeiigaiii….
Ikomou;
“Makodoo nuuu nogeii kagipaiii !
Karena
za menyesal dengan itu, saya dengan teman Gobai bikin jalan kecil agar bisa menangkap
burung dari sarangnya. Sesudah itu kami dua bikin jalan
Saat
itu posisi Dia belum dapat satu sarang pun bahkan burung…Namun beberapa jam
kemudian. teman saya bantu menangkap burung di sarang lalu dapat dua ekor,
Saya
sangat senang skali “Piss Nogeii Naboyawegee kagipaii..Kikakiii
Gobai;
“Kateigaii..Yukumaa kodoo mugatoyaa kodoyaa..akii gataa..gataa too tege kiyaaa..
Kedua
ekor burung itu saya bagi dengan teman saya, kemudian dengan penuh kegembiraan saya dengan
teman Yosafat pulang ke rumah.
Dari pengalaman diatas ini Saya
selalu berpikir bawah; Untuk melawan musuh perlu ada sterategi/taktik
agar bisa mengalahkan si Musuh atau Penjahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar