Bandung, KAUM INDEPENDEN - Peneliti
sejarah dari Universitas Negeri Medan, Erond Damanik, telah menemukan beberapa
kejanggalan dokumen sejarah terkait peristiwa 1928 membuat keraguan tentang
keaslian sejarah sumpah pemuda. Dikutip dari rplasa, Edisi: 31 Januari 2014
Menurutnya, Damanik, "Soempah" tidak ditemukan dalam
keseluruhan teks yang dikenal dengan sumpah pemuda sekarang ini, tetapi teks
itu hanya dituliskan "poetoesan congres". Namun, pada masa itu pemuda tidak melakukan sumpah, tapi
hanya melakukan kongres dan hasil-hasil kongres itu disebut sebagai
putusan-putusan kongres pemuda Indonesia.
Namun, dalam hal ini Muhammad Yamin dituding sebagai dalang dari pembelokan istilah tersebut. Erond menyatakan, lanjunnya, pembelokan itu bermula dari kongres Bahasa Indonesia kedua di Medan 28 Oktober 1954. Saat itu Soekarno turut hadir dalam acara pembukaan kongres.
Mereka sedang sibuk membangun sebuah simbol yang menjadi bagian dari
ideologi ditengah maraknya gerakan separatisme. Maka, kata Dia, Yamin mengubah kata "poetoesan congres"
menjadi kata "sumpah pemuda". Cara ini digunakan Soekarno dan Yamin
untuk melawan gerakan separatisme dengan menyatakan bahwa separatisme itu
melanggar sumpah pemuda 1928.
Dari hasil Erond itu, maka dapat disimpulkan bahwa, sumpah pemuda itu
baru dikenal sejak 1954 di Medan. Dan tentang rekaya yang dibuat oleh Yamin ini
meruapakn salah satu rekayasa sejarah . Bahkan ada juga beberapa sejarah
Indonesia yang direkayasa, seperti rekayasa sejarah Majapahit serta sumpah
palapa.
Setelah tudingan sejarawan Medan Erond Damanik yang ditujukan kepada Muhammad Yamin sebagai dalang pembelokan kata "Poetoesan congres" menjadi kata "Soempah", mendapat tanggapan dari sejarawan JJ. Rizal yang melemparkan tudingan itu kepada mantan Presiden Ir. Soekarno sebagai dalang pengubah teks tersebut pada situs berita Tempo.
JJ.Rizal mengatakan "Sumpah pemuda itu produk tahun 1950-an,". Seperti dilansir dari situs Tempo.co. Ada benarnya juga kata Erond Damanik yang menyebutkan teks tersebut dirubah Yamin pada saat kongres bahasa Indonesia di Medan pada 1954 yang acara pembukaannya dihadiri oleh Soekarno.
Rizal juga mengakui bahwa naskah itu bukan sumpah, tapi sebuah deklarasi putusan kongres pemuda 1928. Pendapat Rizal ini sejalan dengan pendapat Erond yang mengatakan bahwa tahun 1928 itu para pemuda tidak bersumpah, tapi melakukan kongres dan putusan kongres tersebut yang dituangkan kedalam satu naskah. Naskah hasil/putusan kongres itu kemudian diubah Muhammad Yamin dan Soekarno pada kongres bahasa Indonesia di Medan tahun 1954.
Menurut Rizal, tanggal 28 Oktober sebelum Yamin dan Soekarno merububah teks putusan kongres menjadi sumpah pemuda, adalah tanggal untuk memperingati lagu Indonesia Raya, bukan sumpah pemuda.
Apakah Orang Papua Pernah Terlibat Dalam Sumpah Pemuda ?
Orang Papua tidak pernah terlibat dalam sejarah perjuangan Indonesia, orang Papua tidak pernah berjuang bersama-sama
bahkan tidak satupun orang Papua yang menjadi anggota PPKI serta tidak pernah
ada pada saat peristiwa-peristiwa penting atau dalam forum resmi dalam sejarah
perjuangan Indonesia seperti Konggres Pemuda, Rapat-Rapat resmi PPKI serta
Sumpah Pemuda.
“Namun, Kata Dia, Indonesia klaim hanya untuk megklaibui sejarah
Bangsa Papua yang sebenarnya. Ujar Sekjend Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Nesta Gimbal, ketika dihubungi media ini, siang tadi.
Yaa memang, Tutupnya, Mereka orang Indonesia sendiri kritisi soal sumpah Pemuda Indonesia itu. sangat nyata sekali direkayasan,
berdasarkan hasil riset yang dialukan oleh sejarawan asal medan itu. Berdirinya Negara
Kolonial Indonesia tidak ada dasar sejarah yang jelas. Bahkan, Papua diklaim atas manipula sejarah oleh kolonial Indonesia, Amerika, dan Belandan. Imbunya.
Untuk itu, kata Nesta, Kami Rakyat Bangsa Papua mau bebas mengatur Nasib sendiri. maka berikan hak kami rakyat Bangsa Papua untuk mengatur nasib sebab kami bukan Indonesia tetapi kami bangsa Papua sudah merdeka sejak 1 Desember 1961.
Untuk itu, kata Nesta, Kami Rakyat Bangsa Papua mau bebas mengatur Nasib sendiri. maka berikan hak kami rakyat Bangsa Papua untuk mengatur nasib sebab kami bukan Indonesia tetapi kami bangsa Papua sudah merdeka sejak 1 Desember 1961.
Jackson Ikomou
Tidak ada komentar:
Posting Komentar