“Badan
Intelijen Negara (BIN) dan Militer Indonesia adalah actor utama yang melakukan
penculikan terhadap Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Sorong.
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) saat menggelar Konfrensi PERS, di depan Kantor Wali Kota Sorong. FOTO:Ones. |
Sebelum kejadian, Martinus Yohame bersama pengurus KNPB
Sorong, menggelar konfrensi press di deepan kantor Wali Kota Sorong, sekitar
pukul 15.00 WPB. Penyataan yang dilontar pada saat konfrensi pers ialah penolakan
mengenai Kedatangan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono (SBY)
di tanah Papua, serta menolak Illegal Logging yang sedang beroperasi di seluruh
tanah Papua, “Jelas Ones, Senin.
Bahkan, Menurut Ones, sempat juga dapat telfon dari pihak-pihak
yang tidak dikenal. “Oleh karenya, kami
menduga bawah Aktor utama yang melakukan tindakan tersebut ialah, Badan
Intelejen Negara dan Aparat Militer Indonesia, untuk mengamankan kedatangan SBY
sebab sebelmnya, KNPB menolak kedatangan
Presiden Rebuplik Indonesia. “Tulisnya.
Sebelum kejadian, seluruh satuan Militer Indonesia bersiaga
di Papua terutama di Sorong dan Raja Ampat siaga 1, Sejak dari tanggal 1 Agustus hingga 23 Agustus 2014.
Kami mohon, Tutur Ones, Dari semua pihak advokasi Hak
Asasi Manusia ditingkat Nasional maupun internasional, dan aktivis Ham, serta Komisi
Ham internasional bahwa, “segera mendesak kepada Presiden Indonesia untuk mengembalikan Ketua KNPB Wilayah Sorong dengan
keadaan baik.
Sementara itu, pihak Intelkam Polres Sorong mengatakan, Kami
akan cari sama-sama. Sebab, selama ini keamanan semua di jaga ketat oleh TNI, “Jangan
sampai Ketua ikut terlibat dalam kegiatan di Waisai Kabupaten Raja Ampat”
Ujarnya Intelkam polres sorong kota.
Selain itu, KODIM
juga mengatakan hal yang serupa, “Kami selama ini ingin mau ketemu dengan
Martinus Yohame karena kami membawa uang dari Jakarta untuk memberikan kepada
KNPB tapi kami belum ketemu dengan KNPB” Ujarnya
Ini pernyataan
dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat. terkait penculikan.
Namun, Berhubung dengan penculikan Ketua KNPB wilayah
Sorong, maka kami KNPB menyampaikan sikap sebagai berikut :
Satu; Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang
Yudoyono (SBY) Gubernur Irian Jaya Barat (IJB) Gubernur Papua Kepala BIN ,
Pangdam Cendrawasih, Polda Papua segera bertanggung Jawab atas penculikan Ketua
KNPB Wilayah Sorong MARTIMUS YOHAME;
Kedua; Kami
seluruh Pengurus dan KNPB wilayah sorong sampai merauke mendesak kepada Pangdam
Polda Paua Kepala Bin Kopasus Segera kembalikan Ketua KNPB Wilayah Sorong
Martinus Yohame sebelum tanggal 1 September 2014;
Ketiga: Aparat
TNI/POLRI, BIN, KOPASUS dan Intelejen Indonesia segera hetikan penculikan,
Penagkapan, Teror Intimindasi Terhadap Seluruh Aktivis KNPB sorong sampai
Merauke;
Ke-Empat; Mendesak
Kapolres dan Dandim wilayah Sorong segera bertanggung Jawab dan kembalikan
Ketua KNPB wilayah sorong;
Dan yang Ke-Lima;
Mendesak Kepada Amesti Internasional, KOMNAS HAM Pusat dan Papua dan lembaga
kemanusiaan lainya segera lakukan penjelidikan terhadap Penculikan Ketua KNPB
wilayah Sorong Martinus Yohame.
Kelima pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekhertaris 1
(Satu) Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
Jackson Ikomouw
Jackson Ikomouw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar