PANIAI, SUARA INDEPENDEN - Frengky
Zonggonau Mahasiswa Akademi keperawatan (AKPER) Paniai di Enrotatadi Ia diculik
oleh Oknom Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalion 753 yang bertugas di
Pos Enarotali Papua sejak tahun 2010 tepatnya di Jln. PLN Enarotali Kejadian ini terjadi sekitar Pukul 09.00
Malam WIT.. Namun, sampai saat ini mayatnya belum di temukan.
Kronologisnya,
Awalnya Almr. Frengky konsumsi Minuman keras (MIRAS) bersam teman-temannya di
ujung lapangan terbang Enarotali. Seusai mereka konsumsi Miras menuju ke Pasar
enarotali.
Namun,
beberapa detik kemudian pihak militer datangi pasar enarotali dengan
menggunakan dua sepeda motor yang
berwarna merah dan Putih, nomor polisi belum dikatahui.
Manurut
beberapa saksi:
YG,
Pass waktu itu ada lima orang yang datangi kehadap kita dengan menggunakan dua
buah sepeda Motor dalam kecepatan yang tinggi maka tiba-tiba berhenti didepan
kita. Lalu saya kastau Teman dorang, kawan ini TNI yang datang jadi kita
siap-siap untuk melarikan diri. Pass kita lain melarikan diri tetapi kawan
Frengky tetap menetab di tempat. Namun untuk selatnya tidak tahu apa terjadi.
Menurut
JI, Frengky dipukuli oleh 5 Anggota, terlihat Oknom TNI tersebut menggangtungka
Senjata Api di badan mereka. Saya merasa takut saat itu . Sebenarnya saya ingin menolong Sdr.
Frengky.
Saat
itu saya lihat Frengky terletak ditengah mereka sambil mereka pukuli Dia. Pass
saat itu saya lagi mengisi Bensing disebuah Warung di depan PLN Enarotali.
Namun, saya memantahu dari jahu kearah kejadian namun terlihat Frengky dalam
keadaan yang tak bernyawa alias meninggal Dunia, sehingga Dia ditarik macam
binatang kedalam parit di jln. PLN oleh Oknom Militer tersebut.
Salah
satu dari mereka yang terlibat dalam kasus penculikan datangi ke saya untuk
mengisi Bensing di tempat saya isi,Okonom Militer tersebut Dia mengutang
Bensing. Pass waktu itu saya lihat dia menggunakan sebuah Motor Kawasaki
berwarna merah. Nomor Pilisi saya belum tahu. Oknom TNI tersebut bernama MUNA D
Pemain Bola Voly. Dia sering bermain Bola Voly dari Arvita di Nabire saat
Tournamen.
Seusai
saya mengisi Bensisng saya balik lewat jalan yang sebelumnya. Saat itu saya
ingin menolong Frengky tetapi saya merasa ketakutan dengan kedaan tersebut.
Jangan sampe pihak korban menyalakan saya.
Sehingga
Kronolis ini ditangai oleh Pihak Kepolisian Paniai untuk menyelidi, Namun
sayang hingga sampe saat ini tidak ada hasil yang memuaskan bagi keluarga
Korban.
Sebenarnya.
Pihak kepolisian sudah mengetahu 5 Oknom Pelaku. Itulah kelakuan Kaum
Kolonialisme Indonesia terhadap Bangsa Papua.
Banyak
kasus kekerasan yang dilakukan oleh pihak Militer tetapi itupun dikelabuhi,
tidak perna diungkap untuk menuntaskan persoalan Konflik di Tanah Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar