Oleh: Wiyai Manaa Wuuu
Pemimpin
Papua Jaman sekarang bukan pilihan Tuhan Allah tetapi Pilihan Kaum penjajah,
untuk terus menjajah Rakyat Papua dan Alam Papua yang kaya Raya itu.
Amerika Menjajah Rakyat Papua. (Foto/Lis) |
Jika
melihat peta Politik di Tanah Papua
sangat nampak dalam upaya oknum-oknum kepentingan untuk menguras Alam Papua dan
Membunuh rakyat Papua. Ketika salah satunya terpilih sebagai kapala Daerah
tentunya Ia harus meloloskan kepentingan Pusat untuk tetap beroperai di Daerah
tersebut. Hal ini sangat jelas terjadi di Tanah Papua, dan ini merupakan bagian
dari upaya-upaya kaum penjajah untuk tetap menjajah Rakyat Papua oleh kaum Kapitalisme,
Imprialisme, liberalisme, dan Kolonialisme. Jika permitahan mereka tidak diijinkan
jangan harap terpilih sebagai Pemimpin di Papua.
Banya
Orang Papua mengatakan seorang Pemimpin adalah Wakil Allah atau Piliha Tuhan.
Namun, tetapi khusus bagi Papua tidak
demikian seperti itu. Yang sekarang terjadi di Papua, jika ingin menjadi
seorang Pemimpin harus tunduk kepada Pemerintah Pusat (Jakarta). hal ini terjadi
di Tanah Papua.
Lebih
lagi, kepada Para pemimpin sedang memimpin didaerah Konflik dan/atau daerah
Pengasilan Sumber Daya Alam yang masih utuh, sepertinya, Paniai, Timika, Puncak
Jaya, Merauke, Sorong, Manokwari, Raja Ampat, dan beberapa daerah lainnya di
Bumi Cendrawasih.
Pejabat yang tukan nari-nari |
Berikutnya
dalam Kontes Pilkada. Hal ini Kita semua sudah amati bawah, Ketika terjadi
permasalahan dalam PILKADA di Daerah Papua, tentunya akan menindaklanjuti persoalan
tersebut ke Makama Kontitusi (MK) untuk diselesaikan. Namun disayangkan karena
Dalam momen tersebut Oknum-oknum yang bermaksud kepetingan memanfaatkan momen
itu untuk meloloskan Kadidat yang bisa meloloskan kepentingannya mereka.
Walaupun perolehan kurang.
Nah...Seorang
Pejabat yang difasilitasi oleh Kaum Penjajah, Ia tetap terpilih sebagai
Pemimpin. Namun sayang Nasib yang akan dirasakan oleh Masyarakat setempat hanya
Tangisan dan Air Mata. Bila terjadi Konflik Vertikal atau Horizontal tentunya
Ia tidak mnyikapi persoalan itu untuk menyelesaiakn, dan sewenag-wenang
mengijinkan Perusahan Nasional maupun Internasiona untuk beroperasi di Daerah
tersebut.
Ini
Sekedar Penjelasan tentang Karakter Pemimpin yang dipilih oleh Kaum Penjajah
untuk tetap menjajah Rakyat Papua, untuk tetap menjajah Sumber Daya Alam (SDA)
Papua yang kaya Raya itu. Dan ini sekarang terjadi di Bumi Cendrawasi Papua
Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar