(Sekarang Tikus
Almamater, Besok Tikus Kantor)
Oleh: Jackson Ikomou*)
Tikus-Tikus Almamater. FOTO:Ils |
Dari identitas mahasiswa
tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial
kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun
sebagai warga bangsa dan negara.
Rupanya dalam golongan generasi
ini, sudah dan/atau sedang memperaktekan Korupsi. Sering-sering dana organisasi
kemahasiswaan yang semestinya digunakan untuk kepentingan bersama di korupsi.
Dalam hal ini ada dua (2) motif
pengelapan yang sering terjadi, diantarnya; Korupsi secara bersamaan, serta
induvidu. Kelompok–kelompok mahasiswa yang terinveksi virus tikus ialah , “Tikus
Almamater”. Jika virus tersebut merajalela,
tentu akan berpengaruh pada eksitensi organisasi mahasiswa.
Faktor yang menghancurkan kesatuan
dan persatuan sebuah organisasi mahasiswa ialah, “Di Godai Si Cantik Berlistip
Merah”. Artinya; salah menggunakan dana organisasi yang sementinya digunakan
untuk kepentingan organisasi. Soal ini benar-benar nyata dikalangan mahasiswa
di masa kini.
Jika persoalan ini terus akan
terjadi; belum tentu akan memimpin daerah dikemudain hari. Sebab, untuk merubah
sebuah tatanan kehidupan bangsa perlu diawali
dari sejak mengayam pendidikan, dan saat memimpin sebuah organisasin
mahasiswa.
Apabilah tidak terbentuk dari
saat mahasiswa, “Jangan bermimpi untuk merubah bangsa dari keterpurukan. Walaupun
memunyai konsep kedepan yang baik, belum tentu akan merubah.
Perang Utama bagi Mahasiswa
Ada
tiga (3) hal yang menjadi dasar utamayang perlu dimiliki oleh mahasiswa,
diantaranya, Sikap Kritis, Kreatif, dan Konstruktif
Pertama;
“Sikap Kritis “ banyak orang
bilang bahwa sikap kritis itu merupakan sikap egois semata dari sebentuk
oknum/beberapa individu. Tetapi, justru sebenarnya itu semua salah. Kalau
menurut saya seorang yang telah dinobatkan menjadi Mahasiswa justu sangat
penting untuk memiliki poin ini, definisi dari kritis itu sendiri adalah sikap
spontan seseorang terhadap sesuatu yang terjadi secara tidak terduga, mungkin
lewat perkataan, atau perbuatan. Supaya terjadi komunikasi secara 2 arah dan
tidak adanya Doktrin. Sikap kritis itu mempunyai 3 arti yaitu pertama sikap
tidak mudah percaya, besusaha selalu menemukan kesalahan, dan rasa ingin tahu yang
tajam, yang berarti seseorang bersikap ingin tau terhadap suatu hal, dan
bersikap ingin mengkritiknya.
Kedua;
"Kreatif" – nah, sebagai seorang
mahasiswa yang mampu bersikap kritis, hendaknya mahasiswa tersebut juga harus
menerapkan sikap kreatif, yang artinya seseorang itu mampu memunculkan sebentuk
ide-ide baru, dengan catatan ide itu belum pernah dimunculkan oleh orang lain
(murni hasil buah pikiran sendiri) dan ini berkaitan dengan sikap kritis yang
diterapkan sebelumnya.
Dan
yang Ketiga; "Konstruktif" – Sudah jelas bahwa seorang Mahasiswa itu juga
harus bersikap Konstruktif, sikap ini akan mendukung dari 2 sikap yang
sebelumnya harus diterapkan, kenapa? karna selain bersikap kritis dan kreatif
tentunya kita juga harus memiliki sikap yang membangun, membina dari ide-ide yang
kita munculkan.
Nah,
dari ketiga hal diatas bukankah jelas sekali bahwa sikap kritis, kreatif, dan
konstruktif agar dimiliki oleh tiap Mahasiswa, tujuannya adalah agar generasi
muda bangsa indonesia ini mampu menciptakan perubahan/tolakkan agar Bangsa ini
bisa lebih baik kedepannya ditangan generasi muda
Jika tidak mempelajari,
meradikalisasi dan memiliki, ketiga prinsi seorang mahasiswa diatas; tentu akan ingin “korupsi”, yang sebelum Tikus Almamater, akan menjadi “Tikus Kantor”. Yang
sebelumnya, menindas Mahasiswa, tentu dikemudian hari akan menindas rakyat.
"Korupsi adalah Penindas Rakyat " By. Jekikom
"Korupsi adalah Penindas Rakyat " By. Jekikom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar