Rabu, 14 Januari 2015

Kapolda Papua: 51 Pos Dibangun di Utikini, TPN-PB: Jangan Brutal Warga Sipil !

Timika, SuNews - Kamis, (15/1/15). Disepanjang Kali Kabur Kampung Utikini, Kepolisian Daerah Papua mendirikan 51 Pos pengamanan guna mencegah, Ayub Agus Waker, kembali ke area Tembagapura.  

Kepada suaraindependen Kepolda Papua, Irjen Pol. Drs Yotje Mende, SH, M. Hum, mengatakan, mendirikan pos Polisi tersebut, untuk mengamankan keselamatan masyarakat. 

Lanjutnya, berdasarkan hasil perbincangan dengan para saksi, mereka mengaku bawah sering diancam oleh kelompok Ayub Waker yang membawah senjata api. Oleh karnanya, Jika Para pendulangan gelap  ini mau masuk,  mereka akan berhadapan dengan hukum.

“Pos-pos kita bangun mulai dari atas hingga Kampung Utikini ada 51 titik, “Kata Kapolda Papua, disela konferensi pers, Rabu, (14/1/15), di  hotel Rimba Papua, Timika.

Oleh sebab itu, Dengan adanya  area pendulangan dimanfaatkan oleh Kelompok kriminal Bersenjata (KKB) sebagai panyadang dana dan makanan. Oleh sebab itu,  pos pengamanan dibangun.

Sementara itu, Ayub Agus Waker, banta, Dijuluki Kelompok Pengacau Keamanan (KPK),  Kelompok Kriminal bersenjata dan lain-lain.

“Kami bukan KPK, KKB, dan lain-lain, tetapi kami adalah Tentara Nasional Pembebasan Papau Barat (TNPPB) yang memperjuangan hak penetuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa Papua Barat secara berdaulat. Selama ini, kami  beroperasi di wilayah Tembagapura,” Tulis, Ayub Waker, diliris www.komnas-tnpb.net
.
Semua dilakukan atas instruksi pimpinan kami, Jenderal. Goliat Tabuni.
Lanjutnya, Senjata yang dirampas anggota saya, tidak dikembalikan. Dengan senjata tersebut, akan kami lawan militer Indonesia dan PT.Freeport hingga Papua merdeka secara utuh.

“Kami minta militer Indonesia, stop tangkap dan brutal masyarakat sipil, serta stop bakar rumah warga sipil. Jika militer Indonesia berani lawan kami Tentara Papua Barat, kami tunggu dilapangan.

Jika melihat realita selama ini, Militer Indonesia membunuh dan menangkap warga sipil yang bukan bagian dari kami.

“Jangan main sembarang, harus lawan tentara dengan tentara bukan dengan rakyat kecil yang tidak tahu apa-apa.

Selain itu, Presiden Repubulik Indonesia, Ir.Joko Widodo, segara bebaskan ratusan warga sipil yang ditangkap militer Indonesia. (JI)

Tidak ada komentar: