Bupati saat berada dilokasi galian C
melakukan sidak dan penghentian mendadak operasi pengambilan material
galian C - Foto : Saldi Hermanto
TIMIKA – Bupati Kabupaten Mimika, Eltinus Omaleng, SE menyita tiga buah kunci excavator yang sedang beroperasi mengangkut material pasir di dua lokasi galian C dan sekaligus diperhentikan, di Jalan Hasanuddin, dekat lokasi Irigasi, Sabtu, (6/12/14) lalu.
Guna
menindaklanjuti apa yang sudah pernah disampaikan Bupati Mimika terkait galian
C yang masih beroperasi dan bertebaran di dalam kota Timika sehingga merusak
lingkungan, maka tanpa direncanakan dan tidak diketahui pihak-pihak terkait,
Bupati Mimika melakukan sidak mendadak dengan mendatangi dua lokasi galian C.
Kedatangan Bupati
pada lokasi galian C pertama yang berlokasi disekitaran Irigasi, akhirnya
menyita dua buah kunci excavator yang saat itu sedang beroperasi mengangkut
material di area galian C. Lokasi berikutnya yang juga tidak jauh dari lokasi pertama, Bupati kembali
menyita sebuah kunci eksavator yang juga sedang beroperasi mangangkut material
pasir.
Kedatangan Bupati
dilokasi-lokasi galian C yang hanya dikawal oleh ajudan beserta sejumlah wartawan yang
melakukan peliputan, sedangkan pihak terkait seperti Dinas Pertambangan dan
Energi (Distamben) Kabupaten Mimika, tidak ikut terlibat dalam inspeksimendadak itu.
Saat diwawancarai
usai melakukan sidak, Bupati menegaskan terkait apa yang telah ia sampaikan
kepada kepala Dinas Pertambangan beberapa bulan lalu bahwa ia sudah
menyampaikan. Namun hingga saat
ini masih banyak galian C yang bertebaran dan beroperasi, sehingga merusak lingkungan.
“Saya bilang Kepala Dinas tolong stop itu semua galian C, karena kita
punya daerah ini bukan daerah yang lubang-lubang dan hancur, ini tidak boleh.
Tapi ternyata dia bermain juga.Galian C itu masih buka dimana-mana,” tegas Bupati.
Dengan tidak
menghiraukan apa yang tidak disampaikan Bupati untuk menghentikan operasi
galian C, maka Bupati terpaksa mengambil tiga buah kunci alat berat excavator pada saat melakukan sidak di dua lokasiitu. Selanjutnya Bupati menjelaskan, kunci yang diambilnya
bermaksud agar pemilik alat berat mendatangi dirinya di kantor Bupati,
sekaligus bersama kepala Dinas Pertambangan dan pejabatnya yang membuat ijin
pengoperasian galian C yang hingga kini masih beroperasi.
“Pemilik alat
berat datang ambil kunci sama saya di kantor Bupati, supaya saya mau ketemu
sama kontraktor itu. Termasuk sama-sama dengan Kepala Dinas, Pa Yumte, dengan Pak Soumilena yang keluarkan ijin,” jelas Bupati.
Saat ini, Bupati baru mengunjungi dua lokasi galian C.Namun kata Bupati, dalam waktu yang akan datang, ia pastikan akan mendatangi lokasi galian C yang lainnya.Bahkan hal yang sama pun akan ia lakukan, yaitu mengambil
kunci alat berat yang beroperasi mengambil meterial galian C.
“Saya akan cek itu
dimana ada galian C dansaya akan cabut kunci-kuncinya,” katanya tegas.
Selanjutnya, jika alat berat yang digunakan pengusaha galian C untuk
pengambilan material, maka kontraktor yang memiliki alat berat tersebut akan di
blacklist oleh Bupati.Bupatisecarategas mengatakan,akan mengeluarkan kontraktor tersebut dari Timika karena
sudah membantu merusak lingkungan di Mimika.
“Umpamanya
alat-alat berat itu punya kontraktor besar, saya akan blacklist itu kontraktor. Dia tidak boleh ada usaha disinidan lebih baik perusahaan itu keluar,” tegasnya.
Tindakan ini
diambil Bupati bukan karena berniat menghalangi aktivitas para sopir truk untuk
mencari nafkah, namun apa yang sudah dilakukan bukan pada tempatnya. Sehingga
Bupati berharap, para sopir truk pengangkut material galian C dapat mengambil material pada lokasi-lokasi yang sudah ditetapkan
pemerintah daerah, bukannya didalam kota sehingga merusak lingkungan.
“Saya juga
mengerti mereka kerja untuk pembangunan, tapi caranya bukan begitu.
Ada tempat yang bisa kita ambil. Jadi
bukannya saya larang sopir-sopir tadi cari uang
atau cari makan. Cuma caranya itu tidak seperti itu,” terang Bupati.
Bupati kembali
menerangkan kalau dua bulan lalu telah memanggil pihak Freeport dan Dinas Pertambangan untuk duduk bicara guna mengatasi hal ini. Dari situlah, sehingga adanya pembicaraan mengenai lokasi pengambilan
galian C mulai dari mile 34 hingga mile 32. Jadi, Freeport diharap dapat mengetahui soal ini, karena
terkait material merupakan
hal yang dapat menunjang pembangunan di Mimika. Freeport diminta untuk tidak
berlama-lama memberikan jawaban atau akses pengambilan galian C pada lokasi
yang dimaksudkan.
“Freeport juga jangan lama-lama untuk ijinkan masuk. Jadi dengan ini saya
harap, bagi yang bersangkutan seperti Freeport, itu dengar juga.Jangan dengar tapi pura-pura tidak tahu,” tandasnya.(Saldi Hermanto/SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar