Waktu dua
tahun lalu, sekitar 15 warga terbunuh pasca perang suku, di Timika, kami para tokoh agama bicara bagaimana buat program
untuk jaga yang baik dan kurangi yang jahat tetapi saat mau ketemu kedua pihak,
kami gagal karena di halangi, sebelumnya kami ketemu kedua belah pihak, tetapi
TNI PORLI serang masyarakat yang
bersedia bertemu Gereja, “Ujarnya.
“bagaimana berdamai, sedangkan program damai
tidak ada di Papua ?
Maka
diharapkan kepada orang asli Papua, perlu menggali kembali budaya ritual yang
ada pada orang asli Papua. oleh sebab itu, saya akan menjelaskna sedikit
mengenai pengalaman saya .
Ini
pengalama mengenai budaya ritual, Kata
Giay, waktu saya berusia sekitar 6 tahun, sehabis makan malam, bapa dan
temannya yang datang nginap di rumah bahas ritual kecil yang katanya mereka harus
adakan. Karena anak-anak sudah waktunya untuk saya & kawan-kawan saya
jalani itu.
Besok pagi
mereka suruh saya & adik & kami beberapa teman di suruh baris; orang
tua mereka sambil taruh tangan di kepala, putar tali dengan tangan di kepala kami,
sambil ucapkan doa; semoga berhasil jalan dalam ziarah kedepan; di tengah jalan
hadapi kelapran, hujan, dingin, perang, dan kejahatan.
lalu satu warga lepas panah, kami di suruh
lari pergi ambil panah itu cari dan bawah
kembali.
Belakangan
saya mengerti ini salah satu cara kulture kami siapkan anak-anak sejak usia
dini bahwa hidup ini banyak duri.
Satu tahun
kamudian kami masuk sekolah dan juga aktif di sekolah minggu, di sekolah minggu
dan di sekolah dasar tidak ada ruang untuk belajar tentang kelaparan, perang,
konflik, yang penting terima injil atau “sekolah baik nanti jadi pegawai dapat
gaji tinggal di kota nanti semua aman. “ Jelas Alunmi University Amsterdam itu.
Saya kira
kita akan happy, Kata Tokoh Papua itu, Baru belasan tahun terakhir saya ingat kembali
ritual kecil di kampung itu; saat beberapa kali terlibat dalam pemakaman para
aktivis papua yang meninggal (ada yg dtemukan tewas).
Beberapa insiden yang ingatkan saya terhadap Alm.
pmakaman arnold ap, aten agapa, mako tabuni, & seorg warga yg d tmbak d
depan GOR jpr saat tolak otsus, anak2 muda yg tewas d jalan2.
Sy ingat
Pak Yoman yg telp saya, 4 atw 5 thun lalu dia pergi makamkan sndiri dgn
temannya se org warga yg ditemukan tewas & dibuang d parit.
Saya juga
ingat pernyataan seorng trman 'tugas pndeta itu hanya urus pmakaman. Pernah ada
prckapan kecil ttg ini antara sya, pk pdt noakh nawipa dan pk yoman. semua ini
ingatkn bhwa ada yg tdak d buka d mmbar gereja & d buku teks d sekolah2
kta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar