Saat aksi kemarin, massa dari KMPB, dan BEM Uncen, mengenakan pakean adat Papua. (FOTO/Nesta) |
Melalui
Pesan singkat yang dikirim oleh Kodinator Umum KMPB, mengatakan, Sikap dirinya
menunjukan bawah, “Budaya Indonesia atau Papua itu kuno.” Sehingga Polisi Kiki
menghalangi aksi massa yang mengenakan pakean adat budaya Papua saat aksi
kemarin itu, “Ujarnya kepada media ini.
Dia
tidak menyadari. Aksi yang di laksanakan
kemarin itu Mahasiswa Papua. Namun atas tindakan ini, “Kami sangat kesal.” Bahkan
hal ini sangat diskriminasi terhadap budaya Papua.
Mully
menamba, Jika memang Kurnia berani, Coba hentikan hari Budaya atau pakean adat
yang ada di setiap wilayah di Nusantar ini. Lanjutnya, Kalau tidak
berani, jangan mengada-ngada hanya di Papua.
Namun,
dalam hal ini, kami mendesak kepada semua pihak untuk tindak tegas atas
tindakan Polisi Kiki Kunia.
Sementar
itu, Aktivis pencintah seni dan Budaya, Sampari Wetipo menambah, seperti yang
beritakan suaraindependen kemarin, tindakan Kiki Kunia, telah berupaya
membunuh budaya Papua, yang diwariskan oleh orang tua kami, “Pungkasnya.
Selain
itu, Kata Sampari, dalam aksi itu, Alfred Papare dan Kiki Kunia adalah actor
utama untuk menghalangi massa aksi yang mengenakan pakean budaya. Namun, lanjutnya, Sikap Alfred, menyangkal dirinya sendiri sebagai anak adat,
mestinya Papare harus sadar bawah Dia dilahirkan dalam budaya Papua.
Kemudian,
penghadangan yang dilakukan oleh kedua aparat ini, telah melanggar Undang-Undang
Dasar 1945, Pasal 28 yang menyatakan, bawah;
“Identitas budaya dan hak
masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban.”
Untuk itu kami minta
kepada, pihak penegak hokum untuk proses terhadap kedua aparat Kepolisian yang
melakukan tindakan itu. (SI)
Jackson
Ikomouw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar