ALPIUS MOTE, siswa SMA N 1 Tigi. Ia tembak oleh Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua ketika pulang sekolah di Deiyai Tahun 2013 lalu. FOTO:ILS |
DEIYAI, Tiga Oknum Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)
yang tugas di kem PT. Dewa Kresna di Kampung Ipoke, Deiyai Papua, melakukan
penganiyaan, Yundra Pekei (18 Thn), yang baru saja lulus Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tigi, Jurusan Peternakan, Jumat, (29/5), di Kampung Woyoukita Deiyai
Papua, siang kemarin.
Ini Kronologisnya
Sekitar
Pukul 01.00 WIT, siang kemarin. Usai kerja di rumah, saya menuju ke kebun untuk
menjemput mama saya. Ketika di jalan
Raya di Kampung Woyoukita, saya lihat sebuah tuk tengki sedang mengambil air.
Saat itu, tidak ada seorang pun yang ada disekitar situ. Hanya dalam truk tengki itu ditumpangi tiga orang,
dua orang ada gantung senjata, sedangkan
yang satunya sopir truk .
Kemudian
saya mengatakan, “Kamu ambil air belum pernah bayar, dari yang sebelumnya
hingga sekarang. Oleh karena itu, kamu harus bayar.
Mereka
membatah, “Kami sudah bayar, “Ujar TNI yang pegang Senjata itu.
Lalu
saya ngotong mereka lagi, “Cepat bayar,
kamu ambil air itu. tetapi mereka membatah dan melakukan pemukulan terhadp
saya, “Tengdang saya. Usai itu, mereka mengeluarkan tembakan sekitar satu kali.
Saya
menyembunyikan diri di bawah kolon jembatan kali Woyoukita tapi mereka ngotong saya keluar dari dalam
gorong-gorong, “We cepat-cepat ko keluar dari dalam, “Kata Yundar, meniru ucap oknum TNI itu.
Kemudian
saya dipaksa naik truk tengki. Secara paksa saya dinaikkan dalam truk tengki
air bersih. Dari dalam truk mereka sembunyi diriku dibawah kaki mereka.
Saat
itu, Lanjutnya, saya berpikir, saya tidak bikin masalah apa-apa, saya hanya
tuntut hak saya sebagai pemilik air bersih.
Kedua
oknum TNI itu pukul saya dari atas truk hingga tiba di Kem PT. Dewa Kresna di
Kampung Ipoke.
Kemudian,
saya dimasukan dalam sebuah kolam. Kolam itu di bikin dari alat berat
(Bajak-Red) saya diminta untuk masuk dalam kolam itu. Saya direndam, sambil di
pukul. Yang mealakukan pemukulan saat itu, sekitar belasan oknum anggota TNI
yang jaga di Kem PT. Dewa Kresna melakukan pemukulan.
Mereka
(Oknum TNI-Red) Pukul saya sambil ketawa. Usai itu, saya disuruh naik dari
Kolam. Mereka dorong-dorong saya, sambil ketawa. Kemudian, “Saya disuruh
Koporol. Jalam Babi. Jalan Ular, bahkan berbagai macam cara yang mereka lakukan
kepada saya.
Selain
itu, Mereka mandikan tubuhku dengan becek. Saya mulai menggigil kerena
kedinginan. Mereka berikan makan, saya makan tapi tubuhku masih saja trasa
kedinginan.
Kemudian,
mereka minta tunjukan jari tangan saya. Mereka pulang saya di sepuluh jari
tangan, sambil bergantian.
Usai
itu, saya diberikan uang, lalu di pulangkan sekitar Pukul 06.00 WIT sore.
Mereka minta saya untuk diantar tapi saya menolaknya.
“Saya
sangat mengucap syukur kepada Tuhan. Karena saya tidak tahu merokok, makan pinang,
dan komsumsi minuman beralkohol. Walapu mereka (TNI-Red) pukul saya, tidak rasa
sakit, bahkan tidak ada apa pada tubuh saya, “ Jelas,Yundar Pekei, usai
menjelaskan Kronologis kepada Wartawan,
siang tadi, depan Kantor Koramil Deiyai.
Semantar
itu, Saksi dari Tempat Kejadian Peristiwa,Yulianus Pekei, menjelaskan, Kemarin
siang, saya menggunakan motor. Ketika melintas Jalan Kampung Woyoukita, saya
lihat truk tengki sedang ambil air. Ketika mengarahkan pandangku ke kanan saya lihat baju jaket yang sering
kenakan Sdr. Yundar, saya curigai, dengan bunyi tembakan tadi.
Saya
berhenti, lalu pantau-pantau dekat kali. Kemudian, saya diancam dan ditodong
dengan senjata lazar panjang oleh satu satu oknum aparat yang lagi ambil Air
bersih. Kemudian, saya pura-pura menuju ke arah kampung Obaibago.
Ketika
Truk tengki meninggalkan tempat, saya bersama Agus mengejar dari belakan. Di
Kampung Moma, saya panggil 10 orang pemuda. Kami mulai cek di beberapa kem
perusahan yang ada, sekitar Pukul 05.00 WIT Sore.
Ketika
tiba Kem PT. Dewa di Kampung Ipoke, Mobil Tengki yang tadi itu ada situ.
Kemudian, 5 Pemuda tunggu di sebelah jalan, sedangkan kami lima lain masuk
untuk cek Kem PT. Dewa.
Kata
Agus Pekei, kami mulai masuk tanya mereka, tapi bilang tidak disini. Namun, meninggalkan Kem
PT. Dewa di Kampung Ipoke, Distrik Tigi Timur Kabupaten Deiyai Papua.
Demikian
jelas korban dan saksi kepada media ini,
Sabtu, (30/5) singan tadi, dari depan Kantor Koramil Deiyai.
Dari
tempat yang sama, Keluarga korban, Manu Pekei, menegaskan, Kami minta jangan
berulang lagi mengambil air bersih tanpa seijin pihak pemilik. Kalau Pemerintah
silakan mengambil, karena mereka sudah bayar hak ulayat, dan sementara sedang
bikin bak untuk air bersih di wilayah Deiyai.
“Kami
tidak mau lihat lagi truk tengki air bersih yang parkir. Dari perusahan mana
pun kami menolak tegas.
Apabila
dikemudian hari terjadi hal yang sama. Perusahan tersebut harus angkat kaki
dari Deiyai. “Kami mau itu hidup aman dan damai, “Tegas keluarga korban itu,
ketika diminta keterangan. (JI)