Selasa, 28 Januari 2014

Benny Giay : Papua Bukan Tanah damai, Budaya Ritual Perlu Digali

Ketua Sinode, Gereja Kemah Injil Kingmi Papua, Pdt.Dr. Benny Giay mengatakan, Gereja & Pemerintah bicara tentang papua tanah damai tetapi kekerasan jalan terus, namun mengingat berbagai rentetan kekerasan diakhir-akhir ini, sangat mendesak untuk mengangkat budaya ritual yang ada pada setiap orang asli Papua. hal ini sampaikan melalu jejaring social media faceebok. Selasa,(28/1). Siang tadi.

Waktu dua tahun lalu, sekitar 15 warga terbunuh  pasca perang suku, di Timika, kami  para tokoh agama bicara bagaimana buat program untuk jaga yang baik dan kurangi yang jahat tetapi saat mau ketemu kedua pihak, kami gagal karena di halangi, sebelumnya kami ketemu kedua belah pihak, tetapi TNI PORLI  serang masyarakat yang bersedia bertemu Gereja, “Ujarnya.

 “bagaimana berdamai, sedangkan program damai tidak ada di Papua ?

Maka diharapkan kepada orang asli Papua, perlu menggali kembali budaya ritual yang ada pada orang asli Papua. oleh sebab itu, saya akan menjelaskna sedikit mengenai pengalaman saya . 

Ini pengalama  mengenai budaya ritual, Kata Giay, waktu saya berusia sekitar 6 tahun, sehabis makan malam, bapa dan temannya yang datang nginap di rumah bahas ritual kecil yang katanya mereka harus adakan. Karena anak-anak sudah waktunya untuk saya & kawan-kawan saya jalani itu. 

Besok pagi mereka suruh saya & adik & kami beberapa teman di suruh baris; orang tua mereka sambil taruh tangan di kepala, putar tali dengan tangan di kepala kami, sambil ucapkan doa; semoga berhasil jalan dalam ziarah kedepan; di tengah jalan hadapi kelapran, hujan, dingin, perang, dan kejahatan. 

 lalu satu warga lepas panah, kami di suruh lari pergi ambil panah itu  cari dan bawah kembali. 

Belakangan saya mengerti ini salah satu cara kulture kami siapkan anak-anak sejak usia dini bahwa hidup ini banyak duri. 

Satu tahun kamudian kami masuk sekolah dan juga aktif di sekolah minggu, di sekolah minggu dan di sekolah dasar tidak ada ruang untuk belajar tentang kelaparan, perang, konflik, yang penting terima injil atau “sekolah baik nanti jadi pegawai dapat gaji tinggal di kota nanti semua aman. “ Jelas Alunmi University Amsterdam itu.
Saya kira kita akan happy, Kata Tokoh Papua itu, Baru belasan tahun terakhir saya ingat kembali ritual kecil di kampung itu; saat beberapa kali terlibat dalam pemakaman para aktivis papua yang meninggal (ada yg dtemukan tewas). 

Beberapa  insiden yang ingatkan saya terhadap Alm. pmakaman arnold ap, aten agapa, mako tabuni, & seorg warga yg d tmbak d depan GOR jpr saat tolak otsus, anak2 muda yg tewas d jalan2.
Sy ingat Pak Yoman yg telp saya, 4 atw 5 thun lalu dia pergi makamkan sndiri dgn temannya se org warga yg ditemukan tewas & dibuang d parit. 

Saya juga ingat pernyataan seorng trman 'tugas pndeta itu hanya urus pmakaman. Pernah ada prckapan kecil ttg ini antara sya, pk pdt noakh nawipa dan pk yoman. semua ini ingatkn bhwa ada yg tdak d buka d mmbar gereja & d buku teks d sekolah2 kta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar