Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende, saat memberika keterangan Pers. FOTO: Ils |
Kepala Kepolisian daerah Papua
(Kapolda), Irjen Pol Yotje Mende, mengatakan, Mereka keras kepala. Kami
berprinsip kejar mereka, kemanapun mereka berada. Tiada hari tanpa melepaskan dan
mengajar mereka.
“Saya juga akan memutuskan
logistik, dan atau Pemasok-pemasok makanan kepada kelompok-kelompok kriminal
ini di bantaran sungai.
Lanjutnya, Saya kasih untimatum
kepada pendulangan-pendulangan gelap yang ada di bantaran sungai, dan
aktivitasnya harus dihentikan.
Sekarang mereka mau kerja
sama dengan kita atau mau kerja sama dengan mereka yang mau memisahkan diri
dari NKRI.
Sering kita baca di website
itu, sudah ada pengibarkan bendera perang oleh kelompok kriminal ini.
“Saya dengan panglima akan siapkan pasukan untuk perang, “Katanya.
Menurtunya, Saya minta
putuskan hubungan dengan mereka. Kalau ingga kita akan operasi di sebantaran
sungai. “Operasi bukan hanya di Utikini saja tapi beberapa daerah lainnya juga,
“Katanya.
Sementara itu, Panglima
Komandan Daerah Pertahanan (PANGKODAP) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
Brigadir jenderal, Ayub Agus Waker, mengatakan, Militer indonesia mau perang
dengan TPNPB, kami siap perang dan tutup PT. Freeport Indonesia.
“Militer Indonesia jika
mau berhadapan, harus berhadap dengan militer Papua. Tentara dengan tentara,
bukan dengan warga sipil, “Tegasnya, dilansir dari website www.komnas-tpnpb.net, edisi:
(11/1/15) lalu.
TNPPB KODAP Tembagapura
siap perang, jika militer Indonesia ingin melakukan perang. Daerah perang akan diadakan di Tembagapura, tapi jangan
ganggu warga sipil.
Menurutnya, Undangan
perang ini telah dikeluarkan ke Ilaga, Timika, dan Intan Jaya juga di beberapa
markas lainnya di daerah pegunungan.
Oleh karnanya, kami minta
Pemerintah Indonesia, kepada Ir. Joko Widodo, bahwa; Sampaikan
ke aparat TNI/Polri untuk tidak mengganggu masyarakat sipil yang beraktivitas.
Tentara Pembebasan Nasional
Papua Bara siap bertanggung jawab terkait
penembakan terhadap 1 militer Indonesia dan 1 Security dan perampasan 2 pucuk senjata
api.
“Senjata tersebut, Kami tidak
akan kembalikan senjata. Kami gunakan senjata itu, untuk melawan militer Indonesia.
Kami tetap berjuang untuk
penetuan nasib sendiri bagi bangsa dan rakyat Papua barat melalui pemilihan
bebas referendum sampai Papua merdeka dan berdaulat penuh.
TPNPB Pimpinan Brigjend,
Ayub Waker, menolak tegas upaya dialog
dengan pemerintah Indonesia yang dilakukan pemerintah Indonesia di Papua.
Namun. Lanjutnya, “Kami
siap perang dan siap tutup tutup PT.Freepord Indonesia di Papua. Lajutnya, Jika
militer Indonesia ingin perang dengan TPNPB di Temabagapura, anggota saya siap
dan akan tunggu di lapangan. Demikian, pernyataan Ayub Agus Waker, melalui
keterangan tertulis di website resmi. (SI/JI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar