Senin, 13 Oktober 2014

Minta Pemerintah Indonesia Bebaskan Wartawan Asal Perancis, Aliansi Mahasiswa Papua Kota Bandung Gelar Aksi

Massa Aksi Aliansi Mahasiswa Papua. (FOTO:Ikomou)
Siang Tadi, Senin, (13/10/14). Puluhan massa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung menggelar demo damai di depan Gedung Sate, Bandung Jawa Barat.

Massa membentangkan sebuah spanduk yang ditulis, Bebaskan Jurnalis Asal Perancis, Valentine Bourrat dan Thomas Dandois, juga Berikan kebebasan bagi Jurnalis Asing di Papua Barat”.  Pantauan media ini, saat massa berjalan kaki menuju Gedung sate. Pukul 10.00 Wib.

Kordinator Aksi, Nikson Wenda, mengatakan “PAPUA ! massa mulai teriak “ Merdeka ! Merdeka !

Namun. Lanjutnya, Segera bebaskan wartawan asal Perancis yang ditangkap aparat Indonesia, dan segera membuka akses wartawan asing untuk datang liput persoalan di tanah Papua, “Kata Nikson disela-sela orasi.

“Pemerintah Indonesia harus sadar bawah, Indonesia ialah negara Demokrasi. Demokrasi jangan hanya terapkan di Jawa tetapi di Papua juga harus diterapkan, “Tegas Nikson.

Dari tempat yang sama, Nas Karoba, mengatakan, Kami dari mahasiswa Papua kembali turun jalan untuk menyapaikan persolan di tanah Papua. Kami minta Pemerintah Indonesia, Jangan menindas wartawan Internasional dan rakyat Papua.

Dari sejak Papua di klaim hingga saat ini,  kami selalu dibunuh oleh aparat militer Indonesia. Kami bukan binatang, kami punya hak hidup sama seperti orang lain, “Ujar Nas saat orasi.

Kemudian, Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Bandung, Risel Jigibalom, menyampaikan orasi dalam bahasa Inggiris. Ini kata Risel; “Indonesian government to stop violence against journalists and civil society in Papua. Indonesia should give the people of West Papua to self-determination, “Demikian orasi Risel.

Sementara itu, Juru bicara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung, Wenas Kobogau menyatakan, Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang Pemerintah Indonesia dijadikan boneka Kapitalis dan Imperialis.

Rakyat Indonesia saja masih ditindas oleh Militer Indonesia, apalagi rakyat Papua.

“Kami bukan ras Melayu, tapi kami ras melanesiam, “Tegas Kobogau.

Oleh karenya, “Kami minta kepada pemerintah Indoensia dan Kapolda Papua, Segera bebaskan Wartawan asal Perancis, yang ditangkapn pada pekan lalu. Selain itu, Kami minta Kepada Pemerintah Indonesia untuk berikan penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa Papua Bara.

Seusai massa menyapaikan tuntutanya, mereka kembali ke asrama papua di jalan cilaki 59.

Jackson Ikomouw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar